Launching Gerai Pro-Posoku UMKM Ternak Madu Trigona digelar di Puna, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso. Kamis 15 Mei 2025 [foto terassulteng.com]
TERASSULTENG | Poso - Sebuah inisiatif baru dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dan alumni deradikalisasi resmi diluncurkan di Kabipaten Poso. Pada Kamis (15/5/2025), kegiatan Launching Gerai Pro-Posoku UMKM Ternak Madu Trigona digelar di Puna, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.
Program ini menjadi bukti kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan potensi lokal sekaligus memperkuat upaya reintegrasi sosial. Acara ini turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan aparat keamanan.
Diantaranya Camat Poso Pesisir Muis Saing, membuka acara bersama Kanit Binmas Poso Pesisir Ipda Ramlin, dan Direktur Lembaga Penguatan Masyarakat, Indri Ati Nur. Hadir pula Kaban Kesbangpol Kabupaten Poso, Muhtar, Ketua MUI Kabupaten Poso, dan perwakilan Danramil 1307-09/PP.
Dalam sambutannya, Muis Saing menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan alumni Deradikalisasi untuk membangun daerah.
"Ini bukan hanya tentang madu, tapi simbol bahwa transformasi itu mungkin, dan setiap orang punya peluang untuk kembali berkontribusi bagi bangsa," ujarnya.
Empat alumni program deradikalisasi yakni Ali Sanang, Imron, Samil, dan Rafli ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka kini menjadi pelaku usaha ternak lebah Trigona, jenis lebah tanpa sengat yang menghasilkan madu berkualitas tinggi. Keterlibatan mereka menjadi sorotan positif dalam narasi pembangunan damai di Kabupaten Poso.
Penyerahan sertifikat halal untuk produk madu Trigona juga dilakukan dalam kegiatan tersebut. Perwakilan dari Kementerian Agama Poso dan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Kumprindag) Kabupaten Poso menyerahkan langsung sertifikat kepada para pelaku usaha. Langkah ini diharapkan membuka akses pasar yang lebih luas, baik regional maupun nasional.
Babinsa Kelurahan Kasiguncu dan Bhabinkamtibmas Desa Tiwaa juga hadir mendukung acara. Sementara itu, Satgas III Preventif Pos Kamtibmas Tamanjeka yang dipimpin Aipda Ismianto memastikan keamanan dan kelancaran kegiatan.
"Kami pastikan kegiatan seperti ini aman dan terus kami dukung," kata Aipda Ismianto.
Direktur Lembaga Penguatan Masyarakat, Indri Ati Nur, menilai program ini sebagai model percontohan integrasi ekonomi dan pendekatan humanis dalam penanganan pasca-konflik.
"Kami ingin menegaskan bahwa pembangunan ekonomi bisa menjadi jalan rekonsiliasi dan perdamaian," jelasnya.
Kegiatan ini ditutup dengan harapan agar gerai Pro-Posoku bisa menjadi cikal bakal ekosistem UMKM yang tangguh di Poso. Para lurah dan kepala desa se-Kecamatan Poso Pesisir yang hadir juga diajak mengembangkan inisiatif serupa di wilayah masing-masing.
Pemerintah daerah menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program serupa sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.