Satgas Madago Raya Berikan Pelatihan Menjahit Istri Alumni Deradikalisasi di Poso, Selasa 10 Juni 2025 (foto terassulteng.com)
TERASSULTENG | Poso - Dalam upaya meningkatkan keterampilan dan pemberdayaan masyarakat, Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya menggelar Pelatihan Berbasis Masyarakat Kejuruan Menjahit di Kabupaten Poso. Kegiatan ini secara resmi dibuka pada Selasa, 10 Juni 2025, dan akan berlangsung selama 20 hari hingga 30 Juni 2025.
Bertempat di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Poso, pembukaan pelatihan dihadiri langsung oleh tim Da'i Polri, yakni Ipda Ilham Sriwan, Aiptu Ridwan, dan Aipda Sofyan Al Liosi. Ketiganya merupakan bagian dari Satgas II Preemtif yang aktif menjalankan pendekatan humanis kepada masyarakat dalam rangka mendukung perdamaian di Kabupaten Poso.
Pelatihan ini menyasar para istri dari alumni program deradikalisasi di Kabupaten Poso. Tercatat sebanyak 10 orang peserta mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Mereka akan mendapatkan pelatihan intensif menjahit sebagai bekal untuk membuka usaha mandiri maupun berkontribusi pada ekonomi keluarga.
Dalam kesempatannya, tim Da’i Polri mengajak seluruh peserta untuk tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga turut serta menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.
“Kondisi Poso yang kian kondusif harus dijaga bersama. Mari kita tanamkan sikap saling menghormati dan toleransi antar umat beragama,” ujar Ipda Ilham Sriwan di hadapan peserta.
Tim juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam menjaga keharmonisan sosial dan menjadi agen perdamaian di lingkungannya. Mereka berharap keterlibatan para istri alumni deradikalisasi ini dapat memperkuat jalinan persaudaraan di tengah keberagaman yang ada di Poso.
Peserta pelatihan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Satgas Madago Raya atas kesempatan yang diberikan. Mereka berkomitmen untuk menggunakan ilmu yang diperoleh secara positif dan siap mendukung Polri dalam menjaga situasi kamtibmas agar tetap aman dan kondusif.
Kasatgas II Preemtif Ops Madago Raya, AKBP Moh. Taufik, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk membangun kepercayaan dan memperkuat ketahanan sosial masyarakat.
“Ini adalah wujud nyata dari pendekatan lunak Polri. Kami ingin masyarakat tumbuh bersama dalam perdamaian dan kemandirian,” kata AKBP Taufik dalam keterangan tertulisnya, pada Selasa (17/6/2025).
Kegiatan ini diharapkan mampu membuka jalan bagi lebih banyak program pemberdayaan di masa depan, sekaligus memperkokoh stabilitas wilayah Poso yang terus bergerak menuju kehidupan yang damai dan sejahtera.