-->

Notification

×

Iklan

Iklan

iklan

Tag Terpopuler

Satgas Madago Raya Ajak Tokoh Lintas Agama Parimo Bangun Toleransi dalam Bingkai NKRI

Wednesday, August 13, 2025 | August 13, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-13T06:22:11Z


Penguatan Moderasi Beragama di Kabupaten Parigi Moutong oleh Satgas Madago Raya dan FKUB Sulteng, Selasa 12 Agustus 2025 (foto terassulteng.com)



TERASSULTENG | Parigi Moutong – Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya menggelar kegiatan penguatan moderasi beragama di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Selasa (12/8/2025). 


Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sekaligus mencegah masuknya paham radikalisme serta intoleransi.


Acara yang berlangsung di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Parimo ini dipimpin langsung Ka Posko Satgas II Preemtif, Kompol Mat Syukri, didampingi sejumlah personel Satgas II dan Da’i Kamtibmas Polri. 


Dengan menghadirkan narasumber utama adalah Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulteng, Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, M.Ag, serta dihadiri para tokoh lintas agama di Parimo.


Dalam sambutannya, Kompol Mat Syukri menegaskan kegiatan ini merupakan terobosan inovatif Satgas II Preemtif dalam membendung paham radikal. Parimo dipilih sebagai desa percontohan Kampung Moderasi Beragama karena dinilai memiliki masyarakat plural yang bisa menjadi teladan nasional dalam mewujudkan perdamaian di tengah kemajemukan.


“Moderasi beragama ini berbasis empat pilar utama, yakni wawasan kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan sikap akomodatif terhadap budaya lokal. Nilai-nilai ini harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari agar masyarakat semakin kuat menghadapi paham intoleran,” kata Kompol Mat Syukri.


Sementara itu, Prof. Zainal Abidin memaparkan pentingnya moderasi beragama sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Menurutnya, konsep ini harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan hanya sekadar slogan. 


“Keberagaman adalah anugerah yang harus dirawat bersama, dan moderasi beragama adalah jalannya,” ujarnya.


Diskusi berlangsung hangat. Para tokoh lintas agama aktif bertanya dan berbagi pengalaman menghadapi paham intoleran di masyarakat. Mereka juga menekankan pentingnya sinergi antarumat beragama untuk menjaga harmoni di daerah.


Tokoh Agama Islam, Nursia, menyebut kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menangkal radikalisme. Tokoh Katolik, Suster Paulina, mengaku bersyukur dapat memperbarui pemahaman beragama yang lebih toleran. 


Sementara Tokoh Hindu, I Made Suardana, menilai program ini dapat meminimalkan potensi konflik dan memperkuat persatuan.


Di akhir acara, seluruh peserta mengapresiasi langkah Satgas II Preemtif Ops Madago Raya. Mereka berharap program serupa digelar secara berkelanjutan demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI. 

Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS
×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini