Kapolsek Poso Pesisir AKP Risdiyanto turut pikul Keranda Jenazah Warganya Hingga Liang Lahat, Jumat 16 Mei 2025 [foto terassulteng.com]
TERASSULTENG | Poso - Aksi kemanusiaan kembali ditunjukkan Satgas II Preemtif Ops Madago Raya melalui Kapolsek Poso Pesisir AKP Risdiyanto saat turut memikul keranda jenazah JM, korban dugaan penembakan misterius di Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Jumat (16/5/2025).
Momen tersebut terjadi saat prosesi pemakaman korban di pemakaman umum desa setempat. Korban JM sebelumnya meninggal dunia pada Kamis (15/5/2025) dalam insiden yang masih dalam tahap penyelidikan pihak kepolisian usai dilakukan autopsi.
Jenazah tiba di Desa Tokorondo pada dini hari setelah menjalani proses autopsi di RSUD Poso. Jenazah disemayamkan di rumah orang tuanya sebelum dimakamkan.
Sekitar pukul 09.30 WITA, jenazah disalatkan di Masjid Fisabilillah Tokorondo. Usai salat jenazah, ratusan pelayat mengantar ke pemakaman umum. Aksi AKP Risdiyanto memikul keranda menjadi sorotan karena dinilai mencerminkan empati dan pendekatan humanis Polri terhadap masyarakat.
Prosesi pemakaman turut dihadiri oleh sejumlah aparat, antara lain Pasi Min Satgas III Preventif Ops Madago Raya Ipda Erik Gustino Saragih, Kanit Binmas Polsek Poso Pesisir Ipda Ramlin, serta personel gabungan dari Polsek Poso Pesisir dan Satgas Madago Raya.
Pihak kepolisian memastikan prosesi pemakaman berjalan dengan aman dan kondusif. Keberadaan aparat di lokasi bentuk penghormatan dan juga sebagai dukungan moril kepada keluarga korban di tengah duka.
Kapolsek Poso Pesisir, AKP Risdiyanto menyatakan, di tengah suasana duka, kehadiran kepolisian bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga menunjukkan bahwa Polri hadir bersama masyarakat dalam suka maupun duka.
"Apa yang saya lakukan murni sebagai bentuk empati dan rasa kemanusiaan. Di luar tugas sebagai anggota Polri, kami juga bagian dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab moral untuk hadir dalam setiap duka warga. Memikul keranda jenazah ini adalah bentuk penghormatan terakhir saya kepada almarhum dan keluarganya," ujar AKP Risdiyanto.
Ia menambahkan, pihaknya ingin membangun hubungan yang lebih dekat dan humanis antara kepolisian dan masyarakat. Dalam situasi seperti ini, pendekatan kemanusiaan jauh lebih penting untuk meredam kegelisahan dan menjaga stabilitas.
"Saya berharap kehadiran kami bisa memberikan sedikit ketenangan bagi keluarga korban serta memperkuat kepercayaan publik terhadap proses hukum yang sedang berjalan," ungkapnya.
Kapolsek juga mengimbau, masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang belum tentu kebenarannya. Penyelidikan terkait penyebab kematian JM masih berjalan dan diharapkan bisa memberikan kejelasan hukum secara transparan, pungkasnya.